Malam itu 
kusaksikan bulan sabit 
di langit tinggi 
Meskipun dalam gelap
 tampak berbalam-balam 
awan-gemawan melatarinya 
Sungguh indah 
sungguh menyajikan rasa tenteram dan damai 
Malam ini 
kusaksikan bulan sabit itu 
telah berubah wajah menjadi bulan penuh 
sungguh cemerlang 
laksana lantera tergantung di angkasa 
memberikan inspirasi kepada sang penyair 
melukiskan indahnya alam ciptaan Tuhan 
mendamaikan jiwa lara si teruna dan si dara 
yang dalam gundah-gulana 
Aduhai, bulan purnama!
 Mungkinkah bisa kugapai dikau? 
Mungkinkah kuusap wajah gemilangmu?
 Sinarmu bukan sekadar sampai di mata zahirku 
Sinarmu kini sampai di mata hatiku.
Kembara Bahasa
12 Februari 2013
 
sungguh pandangan menjiwa pada sang rembulan.
ReplyDelete