Thursday, November 8, 2012

Puisi "Masih tetap kutunggu"


Betapapun remuk-redam hatiku
Betapapun pedih nuraniku
Betapapun luka jiwaku
Betapapun tergores perasaanku
Betapapun kecewa dambaanku
Angkara engkau yang memunahkan kedamaian
Angkara engkau yang menghakis kepercayaan
Angkara engkau yang mendobrak keutuhan
Angkara engkau yang memecahkan kesatuan
Angkara engkau yang menyirnakan ketuanan
Namun masih tetap kutunggu
saat biduk berlalu kiambang bertaup
saat carik-carik bulu ayam bertemu jua
saat air dicencang tidak putus
saat kalah tidak jadi arang, menang tidak jadi abu
saat yang keruh dibuang, yang jernih diambil
kerana kita mendukung amanah
menyangga tamadun di bumi bersejarah
menyambung tugas mengembangkan risalah
mengangkat bangsa memperoleh daulah
gemilang di dunia, gemilang di akhirah.

Kembara Bahasa
8 November 2012

2 comments:

  1. Siapa pun yang dimaksudkan 'memecahkan kesatuan', saya bersama tuan menunggu bertautnya carik-carik bulu ayam.

    ReplyDelete